Cara Mudah Memprogram Pikiran Bawah Sadar Kita
Saya akan mengajarkan 2 cara. Cara pertama, untuk mereka yang sudah bisa menulis. Sedang cara kedua, untuk mereka yang belum bisa menulis. Kok dibedakan? Apa bedanya?
Dengan cara pertama, proses pemrograman Pikiran Bawah Sadar bisa dilakukan sendiri oleh mereka yang sudah bisa menulis dengan lancar.
Artinya, sebenarnya Anda tidak memerlukan bantuan seorang terapist untuk merubah perilaku kurang positif Anda. Lakukan cara pertama dengan benar konsisten, dan lihatlah hasilnya.
Sedang cara kedua, untuk mereka yang belum bisa menulis dengan lancar, dan ingin kita program (ulang) perilaku kurang positifnya.
Contoh, sudah kelas 1 SD masih minum pakai “dot” atau “kempongan”. Atau sudah kelas 1 SD tapi masih ngompol waktu tidur.
Catatan: yang saya maksud dengan “program” di bawah ini adalah perilaku positif yang ingin kita miliki.
1. Cara Pertama
a. Siapkan sebuah buku tulis. Boleh block note atau buku tulis biasa.
b. Tulis (memakai huruf kapital atau huruf tegak bersambung – lihat contoh di bawah) “program” Anda dengan diawali kata “Aku ingin”. Upayakan program Anda tersebut tidak lebih dari 9 kata. Dan lakukan kegiatan menulis ini pada saat Anda benar-benar merasa mengantuk.
Lakukan kegiatan (penulisan program) ini selama maksimal 21 malam berturut-turut.
Satu periode pemrograman (21 malam), hanya untuk satu jenis program.
Cara penulisannya, penuhi 1 halaman buku tersebut dengan tulisan program Anda, dengan diselingi satu baris. Setelah itu letakkan buku tulis Anda di sembarang tempat. Nggak usah ditaruh di bawah bantal lho. Besok malamnya, penuhi 1 halaman lagi, demikian seterusnya sampai maksimal 21 malam.
Sangat saya sarankan, selama melakukan proses pemrograman ini, Anda mengindari menonton acara televisi, membaca koran/buku atau terlibat dalam pembicaraan yang menimbulkan emosi (negatif) saat menjelang waktu tidur.
Contoh penulisan program dengan tulisan tegak bersambung:
Aku ingin menjadi semakin senang belajar
Contoh penulisan program dengan huruf kapital:
AKU INGIN MENJADI SEMAKIN SENANG BELAJAR
Kenapa menulis, Kenapa pakai kata “ingin”, kenapa 9 kata, kenapa saat mengantuk? Pasti itu yang ingin Anda tanyakan.
Baik, akan saya jelaskan satu per satu.
· Menulis merupakan salah satu bentuk ideo motorik respon di atas.
Dengan menulis – dalam kondisi mengantuk, yang notabene mulai masuk ke gelombang Alpha – kita berkomunikasi dengan Pikiran Bawah Sadar, untuk memasukkan ide (program) yang kita tulis tadi.
· Pakai kata “ingin”. Ini adalah salah satu cara untuk “mengelabuhi” critical factor yang bisa saja pada saat itu belum off.
Contoh : jika Anda ingin semakin suka membaca buku dan Anda menulis “AKU MAKIN SUKA MEMBACA BUKU”, bisa saja pada detik itu juga ada “suara” dari dalam diri Anda yang mengatakan : “Lha selama ini buka buku aja males kok”.
Itu artinya critical factor Anda belum benar-benar off, bahkan sudah langsung melakukan “evaluasi” terhadap program Anda, lalu “membantah”nya, karena selama ini (bisa jadi) kenyataannya memang Anda malas membuka buku.
Kalau sudah begitu, ya sudah!! Tamat riwayat program Anda, “dihajar” critical factor Anda sendiri, dan dibuang begitu saja tanpa pernah mampir ke Pikiran Bawah Sadar.
Sekarang, bandingkan dan rasakan bedanya, jika Anda tulis “AKU INGIN MAKIN SUKA MEMBACA BUKU”. Penggunaan kata “ingin”, diartikan oleh critical factor bukan sebagai sebuah “klaim” bahwa “Anda makin suka membaca buku”, tapi baru sekadar sebuah keinginan. Tapi ide dasar bahwa Anda makin suka membaca buku, tetap “menyelinap” ke Pikiran Bawah Sadar.
· Maksimal 9 kata, karena pikiran (sadar) kita hanya mampu “fokus” pada maksimal 9 objek sekaligus, pada suatu waktu.
Pada saat Anda menulis, sebenarnya Anda berada di-“ambang” (batas) antara pikiran sadar dan bawah sadar.
Nah, pada saat Anda menulis tadi, informasi yang masuk (melalui mata) masih tertangkap oleh pikiran sadar kita secara utuh, karena masih di bawah “kapasitas maksimal” kekuatan fokus kita. Kalau lebih dari kapasitas maksimal (lebh dari 9 kata), dikhawatirkan ide dari program Anda justru tidak trtangkap atau bahkan terabaikan oleh pikiran sadar kita. Dampaknya, justru tidak ada informasi yang akan dilanjutkan ke Pikiran Bawah Sadar kita.
· Kenapa saat mengantuk? Nah, kalau yang ini Anda pasti tahu jawabnya.
Ya, benar!! Itu adalah tanda-tanda mulai masuk ke gelombang alpha.
Kok sesederhana itu? Memang. Saya tadi sudah mengatakan, bahwa yang saya berikan adalah yang paling mudah, kan? Bahkan murid SD pun bisa, asalkan dia sudah lancar menulis.
Berikut ini beberapa contoh “program”
· Misalkan Anda ingin makin suka membaca buku, tulis aja: AKU INGIN SEMAKIN SUKA MEMBACA BUKU APAPUN
· AKU INGIN MAKIN MUDAH MENGINGAT SEMUA PELAJARAN
· AKU INGIH MENJADI RAJIN BELAJAR
2 Cara Ke dua
Karena cara kedua ini untuk anak Anda yang belum bisa menulis (dengan lancar), maka caranya adalah : katakan – dengan suara pelan – program Anda, saat anak mulai memejamkan mata untuk tidur.
Ulangi 3-5 kali kalimat (program) Anda tadi dan akhiri dengan kalimat penegasan : “Adik (atau sebutan lain yang biasa dipakai untuk memanggil anak Anda), sudah ngerti kan, apa yang dikatakan bunda/ibu/mama/umi?”
Lihat reaksinya. Kalau sudah mengangguk (meskipun sangat lemah), itu artinya program Anda telah “diterima” oleh Pikiran Bawah Sadar anak. Ulangi langkah ini beberapa malam berikutnya.
Alternatif lain dari penegasan tersebut adalah kita menentukan IMR (ingat kan?). Caranya, katakan : “Kalau adik (atau sebutan lain yang biasa dipakai untuk memanggil anak Anda) sudah mengerti apa yang bunda/ibu/mama/umi katakan, tolong gerakkan jari ini ya (sambil Anda sentuh salah satu jari telunjuk anak). Jika jari tersebut bergerak (meskipun sangat lemah), proses pemrograman telah diterima oleh Pikiran Bawah Sadar anak Anda.
Komentar
Posting Komentar